Pada dekade terakhir ini banyak petani mengeluh tentang tingginya harga sarana produksi terutama pupuk kimia, banyak petani yang tidak mampu lagi untuk membeli pupuk kimia, sehingga produksi hasil usaha taninya rendah.
Sebagai alternatif untuk mengatasi masalah tersebut petani memberikan pupuk hijau atau pupuk kandang. Kedua jenis pupuk itu adalah limbah organik yang telah mengalami penghacuran sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. Namun limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan limbah ternak tidak bisa langsung diberikan ke tanah, harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Limbah cair urien kelinci sementara ini banyak tidak digunakan oleh para peternak kelinci, padahal urine (kencing ) kelinci yang sudah diolah menjadi pupuk organik cair, tidak hanya bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dan mengembalikan kesuburan lahan, tetapi dapat juga untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan usahatani. Bahkan bila hasilnya dalam jumlah banyak, tidak hanya untuk kebutuhan sendiri, akan tetapi dapat juga dijual untuk menambah pendapatan.
Berikut ini kami sajikan bagaimana mengolah limbah cair dari air kencing atau urien kelinci yang dapat dibuat untuk bahan baku pupuk organik yaitu sebagai pupuk organik cair.
II. BAHAN DAN ALAT
A. Bahan :
1. Urin Kelinci : 100 liter
2. Laos / Lengkuas : 5 kg
3. Temu ireng : 5 kg
4. Jahe : 5 kg
5. Kencur : 5 kg
6. Kunyit : 5 kg
7. Daun Sambiloto/Mimbo : 5 kg
8. Azotobacter : 100 cc
9. Ruminobacter : 100 cc
10. Tetes tebu : 2 liter
B. Alat :
1. Pisau
2. Alu dan Lumpang
3. Penggiling daging
4. Drum Plastik
III. CARA MEMBUATNYA
1. Semua empon-empon diiris-iris pakai pisau kemudian ditumbuk bersamaan dengan daun sambiloto / mimbo..
2. Sesudah ditumbuk kemudian digiling lalu disaring (diperas) diambil air perasannya
3. Masukan urine kelinci dalam drum yang sudah disiapkan.
4. Masukan air empon-empon, tetes, Fermenter (Azotobacter dan Ruminobacter). Aduk sampai rata kira-kira 3 - 4 jam.
5. Tutup drum dan Letakan drum di tempat yang terlindung dari sinar matahari dan curah air hujan langsung, diamkan selama 7 hari
6. Pada hari ke 8 Campuran urine kelinci dibuka dan diputar dengan pompa (aerator) dinaik-turunkan lewat selang minimal setinggi 4 m selama 6 - 7 jam ( Pemutaran ini dimaksudkan untuk menguapkan amoniak yang bersifat racun bagi tanaman dan untuk mengurangi bau )
7. Campuran air kencing kelinci sudah jadi dan dapat digunakan untuk pupuk organik cair.
IV. CARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR URINE KELINCI PLUS
250 ml pupuk organik cair urien kelinci plus dicampur dengan 14 liter air
bersih, dan semprotkan pada seluruh bagian tanaman.
Sebagai alternatif untuk mengatasi masalah tersebut petani memberikan pupuk hijau atau pupuk kandang. Kedua jenis pupuk itu adalah limbah organik yang telah mengalami penghacuran sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. Namun limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan limbah ternak tidak bisa langsung diberikan ke tanah, harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Limbah cair urien kelinci sementara ini banyak tidak digunakan oleh para peternak kelinci, padahal urine (kencing ) kelinci yang sudah diolah menjadi pupuk organik cair, tidak hanya bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dan mengembalikan kesuburan lahan, tetapi dapat juga untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan usahatani. Bahkan bila hasilnya dalam jumlah banyak, tidak hanya untuk kebutuhan sendiri, akan tetapi dapat juga dijual untuk menambah pendapatan.
Berikut ini kami sajikan bagaimana mengolah limbah cair dari air kencing atau urien kelinci yang dapat dibuat untuk bahan baku pupuk organik yaitu sebagai pupuk organik cair.
II. BAHAN DAN ALAT
A. Bahan :
1. Urin Kelinci : 100 liter
2. Laos / Lengkuas : 5 kg
3. Temu ireng : 5 kg
4. Jahe : 5 kg
5. Kencur : 5 kg
6. Kunyit : 5 kg
7. Daun Sambiloto/Mimbo : 5 kg
8. Azotobacter : 100 cc
9. Ruminobacter : 100 cc
10. Tetes tebu : 2 liter
B. Alat :
1. Pisau
2. Alu dan Lumpang
3. Penggiling daging
4. Drum Plastik
III. CARA MEMBUATNYA
1. Semua empon-empon diiris-iris pakai pisau kemudian ditumbuk bersamaan dengan daun sambiloto / mimbo..
2. Sesudah ditumbuk kemudian digiling lalu disaring (diperas) diambil air perasannya
3. Masukan urine kelinci dalam drum yang sudah disiapkan.
4. Masukan air empon-empon, tetes, Fermenter (Azotobacter dan Ruminobacter). Aduk sampai rata kira-kira 3 - 4 jam.
5. Tutup drum dan Letakan drum di tempat yang terlindung dari sinar matahari dan curah air hujan langsung, diamkan selama 7 hari
6. Pada hari ke 8 Campuran urine kelinci dibuka dan diputar dengan pompa (aerator) dinaik-turunkan lewat selang minimal setinggi 4 m selama 6 - 7 jam ( Pemutaran ini dimaksudkan untuk menguapkan amoniak yang bersifat racun bagi tanaman dan untuk mengurangi bau )
7. Campuran air kencing kelinci sudah jadi dan dapat digunakan untuk pupuk organik cair.
IV. CARA PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR URINE KELINCI PLUS
250 ml pupuk organik cair urien kelinci plus dicampur dengan 14 liter air
bersih, dan semprotkan pada seluruh bagian tanaman.
Selain dapat memperbaiki struktur tanah, pupuk organik cair urin kelinci Plus bermanfaat juga untuk pertumbuhan tanaman, herbisida pra tumbuh dan sekaligus dapat mengendalikan serangan hama penyakit. Mengusir hama tikus, walang sangit dan serangga kecil pengganggu lainnya.
Tetap Action.....
oleh : Saepudin PPL Bansari
Azotobacter dan Ruminobacter cara mendapatkannya bagaimana pak?
BalasHapus